Layu sebelum kembang
Ingatanku yang lahir di masa remaja, ketika hari-hari terasa sederhana namun meninggalkan jejak yang panjang. Saat masih berseragam sekolah, pertemuan dengan teman sebaya sering menghadirkan rasa yang tak pernah direncanakan. Dari tatapan singkat hingga percakapan ringan, semuanya menjadi bagian dari perjalanan hati yang baru belajar mengenal debar pertama. Di dalam lingkaran persahabatan yang hangat, tersimpan kisah yang tumbuh alami, tanpa banyak hiasan. Senyum seorang sahabat yang selalu setia menemani, gurauan yang mengalir apa adanya, hingga perasaan yang diam-diam bertumbuh semuanya menyatu, membentuk ingatan yang tak mudah dilepaskan. Setiap momen kecil pada masa itu menjelma bagian dari cerita yang berharga. Ketika keberanian akhirnya dikumpulkan, tibalah saat hati ingin berkata jujur. Peristiwa sederhana di sudut sekolah menjadi titik yang selalu teringat, bukan karena hasilnya yang berakhir bahagia, hanya... di sanalah kata-kata pernah diucapkan dengan sungguh-sungguh. Itulah...